Kamis, 06 September 2018

Ingin Beli Rumah

Aku dulu ngga pernah mikir kalo kota semacam Jogja yang mini nan asri dengan kearifan lokalnya bisa dibangun apartemen, condotel, dan hotel-hotel mewah seperti saat ini. W mikirnya sih "emang bakal laku ya hal kayak gini di Jogja?", oke, ternyata emang laku. Kalo ngga laku, ngga mungkin developer pada berani bangun bangunan semacam itu. Konsep 'murah' di Jogja kian memudar mengikis asa merongrong kalbu mengusik sanubari. Semenjak kerja di tempat yang akrab dengan dunia perpropertian, ku baru mengetahui betapa mahalnya harga beli rumah dan tanah, ngga cuma di Jogja, di pinggirannya pun, Jalan Palagan misalnya... Gausah nanya berapa. Mahaaaaal. Iya. Semahal itu. Beneran. Entah ya, mahal itu karena mahal atau memang akunya saja. Kalo sedang ngobrol dengan sobat kismin yang lain "orang kok bisa ya punya duit ratusan juta gitu, gimana coba cara mintanya ke Allah?"
Secara ga sadar kalo nunggu lampu merah di ringroad jadi suka perhatiin baliho-baliho segede gaban info jualan rumah mewah yang harga cicilan perbulannya aja segede gaji w setengah tahun. Jadi merhatiin plang-plang kecil level bambu yang isinya info perumahan pinggiran kota sebagai alternatif, tapi ya same aje. Sering overheard "coba tanah yang di Palagan pak, udah murah itu, satu koma dua em aja lo pak" atau "ini lo design rumahnya, murah ini, fasilitasnya ya garasi lah, dua em laku ini pasti". Asem. Duit ratusan juta aja gimana dapetnya, ini em em an. Duit segitu gimana cara dapetnya kalo upah buruh maksimal yang tiap bulan aja udah abis buat jajan paket paha atas olive sama original thai tea di fremilt.
Apakah ku harus ucapkan selamat tinggal untuk rumah tipe idaman yang ku fantasikan sejak kecil? Bayang-bayang ingin memiliki rumah sederhana yang luas serba putih, kayu-kayuan, tegel kunci, keramik kasongan, jendela kaca, lantai parket, lampu-lampuan, adem, sejuk, dengan halaman belakang rumput-rumputan yang bisa dipakai kemah dan pesta barbekyu lenyap ditelan banyaknya angka enol. Kebanyakan orang terus lebih milih beli kavling perumahan sebagai solusi, untukku yang kismin, KPR perumahan masih kerasa mahal juga, nabung DP nya aja ga kebayang.
Ya sudah. Tampaknya ku ingin hidup dengan orang tua ku saja, bahkan sampai menikah nanti hahahaha, semoga bapak ibuku setuju dengan rencana ini...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar