Selasa, 16 Agustus 2016

Aktivitas Pengangguran #2: Remedy

Semenjak menyadari bahwa terlalu ekspresif bukanlah hal yang baik dan bisa menimbulkan efek berlebihan, aku lebih suka mengalihkan kesedihan dengan mencari kegiatan lain. Dengan ngurusin keperluan kuliah Miha dan ngajakin ibu jalan-jalan sore.

Main sambil menunggu anugerah dan ilham, serta inspirasi judul skripsi yang tak kunjung hadir. Mbak dosenku yang masih ada kegiatan di Thailand, aku sendiri yang males banget nyari data, dan teman-teman yang masih santai. Sedangkan di kubu lain bapakku sudah mulai uring-uringan dan ibuku yang mengancam tidak akan membayari kuliah lagi kalo semester ini skripsinya ngga kelar.

Ah... 

Aku selalu suka nemeni bapakku motret, kerja sekalian jalan-jalan. Bapakku kayaknya juga seneng sih kalo tak temeni motret. Keliatan kok, tiap ikutan motret aku selalu disuruh mbawain tas kamera, mbawain tripod, dan megangin reflektor. Ngga cuma itu aja, tugas gonta-gantiin lensa, memory card, dan batre kamera, mayungin kamera dan bapakku biar ga panas kalo motret outdoor, mbawain baju ganti kalo bapakku keringetan. Tapi menyenangkan, I always love this kinda daddy daughter dates.




Ikutan workshop yang belum pernah diikutin selama ini. Workshop memasak. Rasanya aku kayak naik satu level dalam kehidupan. Sebenernya bisa sih kalo cuma masak doang, kalo ngga tau resep juga udah ada cookpad. Aku tau oregano, basil, merica, ketumbar, pala, dan lain-lain. Aku juga ngga asing kok sama dapur, suka masak juga walaupun yang mau makan masakan ku cuma aku sendiri. Tapi ikutan dua jam workshop memasak kemarin benar-benar lucu. 




Semenjak bapak ibuku memutuskan untuk memasrahkan urusan keuangan rumah tangga kepadaku, aku jadi selalu punya kegiatan bulanan. Kegiatan wajib ibu rumah tangga. Mulai dari bayar listrik dan telpon, bayar sekolah Miha, memastikan pasokan bahan pangan, serta belanja bulanan. Belanja bulanan adalah kegiatan yang paling berat menurutku. Harus benar-benar dituntut untuk berhemat (mental ini secara tidak langsung akan terbentuk), mulai memilih swalayan atau tempat belanja yang benar-benar memberi harga paling miring, selektif dan cermat dalam tiap keputusan pembelian, menimbang-nimbang manfaat tiap barang yang hendak dibeli. Belanjaan-belanjaan yang tidak masuk akal (beli makanan kucing padahal ga punya kucing) sudah tidak pernah lagi dilakukan.




Merayakan ulang tahun teman yang berkedok pengen kumpul-kumpul dan ngomongin orang. Atau nongkrong sambil minum-minum. Well, green tea latte. Kata Adul banyak ngakak bisa mengurangi 25% resiko kanker. Ini benar-benar best remedy.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar